Apa Itu Mental Illnes, Yuk Kenali !
(http://indoheadlinenewsid.blogspot.com) |
Tahukah kamu? bahwa di Indonesia kondisi kesehatan mental
masyarakatnya masih di anggap sepele bahkan dikesampingkan, faktanya penderita
gangguan mental di Indonesia terus meningkat.
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013,
menunjukan prevalensi gangguan mental emosional dengan gejala-gejala depresi
dan kecemasan pada usia remaja yaitu umur 15 tahun mencapai 14 juta orang.
Angka ini setara dengan 6 persen jumlah penduduk Indonesia. Sementara itu,
prevalensi gangguan jiwa berat seperti skizofrenia mencapai 400 ribu orang.Kenali gejala Mental Illnes, berikut 8 daftar teratas penyakit kejiwaan di sekitar kita dan tanda-tanda umumnya serta apa saja sebetulnya penyebab seseorang dengan fisik yang sehat bisa terkena penyakit kejiwaan seperti ini.
Penyakit kejiwaan atau gangguan kejiwaan di kalangan masyarakat umum dan era milenial seperti sekrang ini masih di anggap sebagai sesuatu yang di takuti bahkan cenderung mendapatkan diskriminasi. Padahal, penyakit kejiwaan ini rentan menyerang siapa saja tidak terkecuali kepada individu yang memiliki fisik sehat. Pikiran (jiwa) dan tubuh (fisik) keduanya berpengaruh satu sama lain tapi menunjukan manifestasi yang berbeda. Jadi, kalau salah satu terganggu di pastikan yang lain juga akan terganggu.
Sama seperti halnya tubuh yang secara fisik
bisa jatuh sakit, begitu juga dengan pikiran, keadaan ini di sebut juga
gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah sebuah penyakit yang mempengaruhi emosi,
pikiran serta tingkah laku pengidapnya. Gangguan jiwa ini bisa menyerang siapa
saja, baik anak-anak, remaja, dewasa atau bahkan orang lanjut usia.
Nah, selanjutnya kita akan bahas 8 daftar
teratas penyakit kejiwaan guys !
Pertama Schizophrenia, adalah gangguan psikologis/kejiwaan
yang di sebabkan oleh kelainan secara kimiawi pada otak, pada akhirnya akan
mengganggu fungsi sistemik dan impuls syaraf otak. Kondisi ini mengakibatkan
kegagalan fungsi otak untuk mengolah informasi dari dank e panca indera,
kemudian akan muncul proyeksi yang tidak seharusnya.
Pada umumnya, pengidap Schizophrenia mengalami
halusinasi, mendengar suara-suara yang datang dari beberapa objek luar tubuh
mereka dari pada di dalam tubuh mereka, bersikap abnormal dan berdasarkan
insting, delusi atau keyakinan bahwa seseorang seolah-olah mengalami sesuatu
padahal nyatanya tidak, tidak bisa membedakan mana yang nyata dan tidak nyata,
komunikasi kacau sehingga susah dikontrol dan suka menyendiri. Tidak semua
pengidap Schizophrenia mengalami
gejala yang sama.
Kedua Bipolar Disorder, adalah gangguan
pada otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa terjadi pada perubahan
suasana hati, aktivitas, energi, dan akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Penyakit kejiwaan ini juga biasa dikenal manik-depresif. Bipolar Disorder merupakan
gangguan kimiawi pada sistem syaraf otak yang dapat mempengaruhi mood atau
suasana hati, perubahan suasana hati yang sangat cepat adalah sesuatu hal yang
sangat berpengaruh terhadap kinerja individu penderitanya.
Tanda-tanda umum penderita Bipolar
Disorder adalah mudah tersinggung, berbicara cepat, merasa sendang
tanpa alasan yang jelas, menyangkal bahwa ia sedang sakit, kurang tidur, tidak
bertanggung jawab secara social seperti berperilaku seks menyimpang, dan
berusaha melakukan banyak hal tetapi tidak ada satupun yang mampu di
selesaikan.
Ketiga Psikopat (psychopath), adalah
penyakit jiwa yang penderitanya berperilaku antisocial dan biasanya sering
merugikan orang-orang yang berada di sekitarnya tanpa ada rasa empati
sedikitpun. Umumnya memiliki tanda-tanda: cerdas dan mampu memanipulasi
ekspresi, handal dalam berbohong, mampu menguasai emosi orang lain, lemah dalam
mengontrol emosi dan mampu menyimpan dendam sangat lama, tidak memiliki rasa
empati, dan egois.
Kita lanjut ke bagian ke empat, Obsesif
Compulsif Disorder adalah kondisi dimana seseorang tidak
mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesinya, yang
sebenarnya tidak diharapkan dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu agar
bisa mengontrol pikirannya tadi dengan tujuan menurunkan tingkat kecemasannya.
Gangguan obsesif-kompulsif sebetulnya adalah gangguan kecemasan dimana
dalam kehidupan pengidapnya didominasi oleh repetisi dari pikiran-pikiran
(obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara berulang-ulang (kompulsi)
dengan tujuan menurunkan kecemasannya.
Tanda-tandanya melakukan suatu tindakan
berulang-ulang, selalu resah, penderita Obsesif Compulsif Disorder tidak
bisa lepas dari rasa resah, cemas, tertekan dan merasa tidak nyaman dengan
keadaan ini, Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa
puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan
yang dirasakannya, dan obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya
berulang-ulang secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap hari.
Kelima Dissociative
Identity Disorder / Multiple Personality Disorder, adalah gangguan jiwa
yang bisa mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda.
Masing-masing individu dengan ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku, pola
pikir, cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri.
Tanda-tanda
umumnya; penderita ngerasa tak mendiami tubuh mereka sendiri dan menganggap
diri sebagai orang yang asing atau tidak nyata, mengalami distorsi waktu,
amnesia, dan penyimpangan waktu, berubah-ubahnya kondisi penderita, dan ini
terjadi saat satu kepribadian bertukar dengan kepribadian lain,sakit kepala dan
muncul keinginan bunuh diri.
Keenam Self-injury
,adalah perilaku yang dilakukan seseorang untuk mengatasi rasa sakit emosional
dengan cara melukai diri sendiri. Banyak orang, terutama remaja, yang menderita
berbagai gangguan mental mengatasi rasa sakit batin mereka dengan merusak fisik
dirinya sendiri, paling sering dengan memotong. Beberapa penderita self-injury
merugikan diri mereka sendiri berulang-ulang selama bertahun-tahun tanpa
mengalami cacat permanen yang akan mengancam kehidupan mereka, dan tidak
menutup kemungkinan jika mereka benar-benar mencoba untuk mati.
Tanda-tanda
umumnya; sulit mengendalikan emosi, tidak bisa ngurus diri sendiri, tidak suka
sama dirinya sendiri, tidak suka perubahan, entah itu dalam kehidupan
sehari-hari maupun pengalaman baru, hipersensitif sama yang namanya penolakan,
sangat agresif, biasanya mengalami depresi dan stres berat.
Ketujuh Kecemasan
(Ansietas/Anxiety), adalah sensasi perasaan takut dan gelisah, hampir
sama sih kayak depresi, perasaan ini dianggap normal dalam beberapa situasi.
Misal, seorang siswa yang mau ujian dia bisa ngerasa gelisah dan tegang, tapi
masih mampu mengatasinya. Seperti dengan depresi, kecemasan akan jadi penyakit
jika dia hilang dalam waktu yang lama biasanya lebih dari dua minggu,
mempengaruhi kehidupan sehari-hari atau menimbulkan gejala yang lebih berat.
Tanda-tanda
umumnya; merasa jantung berdetak cepat, pusing, sakit kepala, gemetar diseluruh
tubuh, merasa seolah-olah sesuatu yang mengerikan akan datang, merasa takut,
was-was, cemas, khawatir, terlalu khawatir akan masalahnya atau kesehatannya,
berpikir seolah-olah akan mati, kehilangan kontrol, terus menerus memikirkan
hal-hal yang membuatnya tertekan meskipun sudah berusaha menghentikannya, menghindari
situasi yang menimbulkan ketakutan seperti ditempat ramai atau kendaraan umum,
kurang tidur.
Terakhir Antisosial
Personality Disorder sering kurang empati dan cenderung terkesan tak
berperasaan, sinis, dan menghina perasaan, hak, dan penderitaan orang lain.
Dalam bersikap dan berprilaku, penderita tidak mempertimbangkan penilaian dan
keberadaan orang lain ataupun masyarakat secara umum di sekitarnya. Orang yang
kepribadian antisosial secara konsisten melakukan pelanggaran-pelanggaran
terhadap hak-hak orang lain dan sering melanggar norma.
Tanda-tanda
umumnya: kegagalan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial yang
berkaitan dengan perilaku yang normal menurut masyarakat umum, berkali-kali
berbohong, penggunaan alias atau anonimus, menipu orang lain untuk keuntungan
atau kesenangan pribadi, impulsif (cepat bertindak
secara tiba-tiba menurut gerak hati), mengabaikan keselamatan diri sendiri
atau orang lain, konsisten untuk tak bertanggung jawab , gagal mempertahankan
perilaku kerja yang konsisten atau menghormati kewajiban keuangan, tidak menyesal atas kesalahan yang diperbuat.
Mitosnya,
seseorang yang menghindari interaksi sosial adalah “antisosial”. Hal ini
sebagian besar adalah kesalahan semantik. Antisocial Personality Disorder yang
terjadi pada orang dewasa yang secara konsisten mengabaikan hak orang lain
dengan berperilaku keras, berbohong, mencuri, atau secara umum bertindak
sembarangan tanpa mempertimbangkan keselamatan diri sendiri atau orang lain.
Jadi
itulah daftar delapan penyakit atau gangguan jiwa yang bisa menyerang siapa
saja guys, jadi hati-hati ya kalau kalian ada yang mulai salah satu gejala di
atas. Carilah sesorang atau teman yang bisa di ajak untuk ngobrol tentang
masalah yang sedang kalian hadapi, meskipun tidak bisa langsung selesai
setidaknya kalian bisa mengurangi beban pikiran kalian. Hehe
Tidak ada komentar: